LITERASI MEDIA – Langit Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, masih muram saat Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Iman Adinugraha, tiba di lokasi bencana pada Sabtu (18/10).
Meski jadwal padat menunggu di tempat lain, langkah Iman tampak mantap menuju rumah-rumah warga yang luluh lantak diterjang angin puting beliung sehari sebelumnya.
Di tengah jalan berlumpur dan pepohonan tumbang, ia disambut hangat Kepala Desa Cibodas, Ibadulloh Muchtar, bersama sejumlah warga yang menjadi korban.
Dari kejauhan, terlihat tumpukan kayu dan puing-puing rumah milik Ridwan, warga Kampung Tegal, rumah yang dulu berdiri kokoh itu kini hanya menyisakan reruntuhan, rata dengan tanah setelah ditimpa pohon durian raksasa.
“Kemarin sore angin datang tiba-tiba, Pak. Gak sempat nyelamatin apa-apa. Tapi Alhamdulillah keluarga selamat,” kata Ridwan pelan, menatap sisa-sisa dinding rumahnya.
Politisi berpengalaman ini menatap penuh empati. Ia lalu mendekat, menepuk bahu Ridwan, memberi semangat di tengah luka yang masih terasa.
“Yang penting semua selamat dulu, Pak. Rumah bisa dibangun lagi, tapi semangat jangan sampai hilang. Kita rereongan, gotong royong, bantu sama-sama,” ucap Iman dengan nada menenangkan.
Dari informasi yang diterimanya, lima rumah warga di Desa Cibodas rusak akibat angin puting beliung, satu di antaranya mengalami kerusakan berat.
Legislator senayan yang dikenal humble, berharap pemerintah daerah hingga pusat bisa segera menyalurkan bantuan agar warga dapat kembali memiliki tempat tinggal layak.
“Mudah-mudahan pemerintah daerah, DPRD, dan DPR RI bisa bantu rumah Pak Ridwan agar bisa dibangun kembali. Tapi sambil menunggu, kita mulai dulu dari rereongan,” ujar Iman.
Sebagai bentuk kepedulian, Iman memberikan bantuan pribadi berupa uang tunai Rp3 juta kepada Ridwan. Pun Kades Cibodas memberikan material bangunan berupa pasir dan semen dari kantongnya pribadi.
“Nanti kalau sudah mulai dibangun, kabari lagi. Kita bantu lagi semampunya. Yang penting jangan menyerah. Kita kumpul-kumpul, bangun pelan-pelan,” tambahnya.
Kepedulian Iman tak berhenti di satu titik. Ia melanjutkan kunjungan ke rumah-rumah warga lain yang atap dan gentingnya beterbangan akibat angin puting beliung.
Di sana, Iman kembali menyerahkan bantuan tunai, dan berdialog dengan warga, terutama para ibu yang antusias menyambut kehadirannya.
“Saya datang bukan hanya membawa bantuan, tapi ingin memastikan masyarakat tidak sendirian menghadapi musibah ini. Bencana bisa datang kapan saja, tapi kita harus tetap saling menjaga dan membantu,” ujarnya.
Sore itu, di tengah udara lembap dan sisa reruntuhan yang belum sepenuhnya dibersihkan, semangat kebersamaan mulai kembali terasa. Kehadiran Iman bukan sekadar kunjungan pejabat, melainkan tanda nyata bahwa politik bisa hadir dengan hati dan kepedulian.
“Sukabumi ini kuat karena warganya saling bantu. Kalau kita rereongan, Insyaallah rumah bisa berdiri lagi, dan hati yang patah bisa kembali pulih,” tutup Iman. (Kio).